Skip to main content

Teknik Sampling

Teknik Sampling

Pengambilan contoh atau sampling adalah mengambil sejumlah
atau sebagian bahan atau barang yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu sehingga bagian barang atau bahan yang diambil bersifat mewakili(representatif) keseluruhan barang atau bahan. Teknik sampling menjadi bagian pertama yang harus diperhatikan, terkait dengan validitas hasil analisis. Terkait dengan sifat representatif, banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses sampling, diantaranya adalah wujud sampel (padat, cair, atau gas), jenis sampel (curah atau kemasan), tujuan sampling.


Sampling Curah Padat

Bahan padatan yang bersifat curah antara lain tepung-tepungan, biji-bijian, butiran berukuran kecil atau butiran yang sifat
permukaannya rata (halus) dan sifat partikelnya keras. Permukaan butiran yang halus dan butiran keras, akan meningkatkan daya luncur partikel. Partikel yang mudah meluncur adalah partikel yang tidak saling berikatan atau cenderung saling menjauh, jika pada kumpulan partikel dikenakan gaya mekanis seperti getaran, dorongan atau goyangan.

Tahapan dalam proses sampling curah padat, yaitu:
  • menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
  • melakukan identifikasi populasi: mengamati keadaan populasi, berapa lama populasi ditumpuk dan asal-usul populasi
  • membuat sketsa bentuk tumpukan. 
  • menentukan titik-titik untuk pengambilan contoh “sampling spot area”. 
  •  memprediksi ukuran populasi, untuk pertimbangan berapa banyak ukuran contoh yang harus diambil. Ukuran contoh biasanya akar pangkat dua dari ukuran anggota populasi.
  • mengambil dan mengumpulkan contoh-contoh comot “spot sample” yang berasal dari beberapa titik sampling dan campurkan hingga homogen. Hasilnya adalah contoh gabungan (composite sample).
  • memperkecil ukuran contoh gabungan, jika contoh gabungan masih terlalu besar dari kebutuhan. perkecil ukuran contoh dapat dilakukan dengan metode conning atau kuartering.
  • Mengemas dan memelihara contoh untuk laboratorium dan untuk
    Arsip. 
  • Memberi label atau identitas pada kemasan contoh      

sekian dulu ya, lain waktu  kita sambung lagi

Comments

Popular posts from this blog

PENETAPAN KARBOHIDRAT METODE LUFF SCHOORL

PENETAPAN KARBOHIDRAT METODE LUFF SCHOORL Prinsip Kerja Sebelum inversi: Gugus aldehid dari gula sederhana tersebut dioksidasi oleh Cu 2+  berlebih menjadi senyawa karboksilat. Kemudian kelebihan Cu 2+  direduksi oleh I - , I 2  yang terbentuk  direduksi oleh tiosulfat standar dengan indikator amyllum hingga TA (warna biru tepat menghilang). Setelah inversi: Sejumlah tertentu sampel diinversi dalam suasana asam dan panas. Gugus aldehid dari gula sederhana tersebut dioksidasi oleh Cu 2+  berlebih menjadi senyawa karboksilat. Kemudian kelebihan Cu 2+  direduksi oleh I - , I 2  yang terbentuk direduksi oleh tiosulfat standar dengan indikator amylum hingga TA (warna biru tepat menghilang). 1.     Tujuan Praktikum: -         Menentukan kadar gula pereduksi Menentukan kadar gula non pereduksi Menentukan kadar gula total        2. Alat dan Bahan Alat        § Boto...

KADAR AIR DALAM MAKANAN

Air mempunyai peran kristis dalam ilmu pangan sehingga sangat penting bagi seorang ahli pangan untuk mengerti seluk beluk tentang air dalam proses pangan yang dapat menjamin keberhasilan suatu produk. Fungsi air dalam pangan : 1.   Air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan 2.   Air dalam bahan makanan menentukan kesegaran dan daya tahan pangan.  Pada buah dan sayuran, kadar air yang tinggi sangat menjaga kesegaran dan daya tahannya, namun pada makanan lain seperti kerupuk, biskuit, kadar air yang tinggi justru menurunkan daya tahannya.   3.   Air dalam bahan makanan menentukan komposisi yang menentukan kualitas bahan makanan Jenis air dalam pangan : 1.   Air bebas yaitu air pada ruang-ruang antar sel dan inter granular dan pori-pori yang terdapat pada bahan.  Air dalam bentuk bebas dapat membantu terjadinya proses kerusakan bahan makanan misalnya proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau aktivitas serangga p...

Penentuan Kadar Protein Metode Kjedahl

Penentuan Kadar Protein Metode Kjedahl Prinsip dari metode Kjeldahl melibatkan perhitungan kadar nitrogen total dalam makanan dan konversi dari persentase nitrogen dalam protein, dianggap bahwa semua nitrogen dalam makanan tersedia dalam bentuk protein dan dan menggunakan factor konversi berdasarkan persentase nitrogen dalam protein, yaitu:   % protein = % N x F   Di mana : F adalah factor konversi = 100 /  ( % nitrogen dalam makanan ) Terdapat 3 tahap analisis, yaitu: Tahap destruksi, tahap destilasi, dan tahap titrasi 1.       Tahap destruksi Dalam metode Kjeldahl, sejumlah makanan direaksikan dengan H 2 SO 4 pekat , Na 2 SO 4 anhidrat /K 2 SO 4 (untuk meningkatkan titik didih), Katalis ( Cu, Ti, Se, atau Hg). Dalam prosesnya, Nitrogen dalam makanan dikonversi menjadi ammonium sulfat:   N (food)   à (NH 4 ) 2 SO 4   2.       Tahap Destilasi Dalam tahap destilasi, ammonium sulfat ...