Skip to main content

Penentuan Kadar Protein Metode Kjedahl

Penentuan Kadar Protein Metode Kjedahl

Prinsip dari metode Kjeldahl melibatkan perhitungan kadar nitrogen total dalam makanan dan konversi dari persentase nitrogen dalam protein, dianggap bahwa semua nitrogen dalam makanan tersedia dalam bentuk protein dan dan menggunakan factor konversi berdasarkan persentase nitrogen dalam protein, yaitu:

 

% protein = % N x F

 

Di mana : F adalah factor konversi = 100 /  ( % nitrogen dalam makanan )

Terdapat 3 tahap analisis, yaitu: Tahap destruksi, tahap destilasi, dan tahap titrasi

1.      Tahap destruksi

Dalam metode Kjeldahl, sejumlah makanan direaksikan dengan H2SO4 pekat , Na2SO4 anhidrat /K2SO4 (untuk meningkatkan titik didih), Katalis ( Cu, Ti, Se, atau Hg).

Dalam prosesnya, Nitrogen dalam makanan dikonversi menjadi ammonium sulfat:

 

N (food)  à (NH4)2SO4

 

2.      Tahap Destilasi

Dalam tahap destilasi, ammonium sulfat yang terbentuk pada tahap destruksi dikonversi menjadi ammonia dengan cara dipanaskan bersama NaOH:

(NH4)2SO4  +  2NaOH  à  Na2SO4  +  2H2O  +  2NH3

 

Amoniak yang diperoleh dikumpulkan dalam asam borat berlebih:

2NH3 +  2H3BO3  à 2NH4H2BO3

1.      Tahap Titrasi

Hasil dari tahap destilasi yang berupa amonium borat dititrasi dengan asam sulfat standar atau HCl standar:

2NH4H2BO3  +  H2SO4 à  (NH4)2SO4  +  2H3BO3

Atau

2NH4H2BO3  +  2HCl  à  2NH4Cl  +  2H3BO3

 

Dari persamaan di atas:

 1 mol H2SO4  =  2 mol N              atau               1 mol HCl       =  1  mol N


Catatan:

Asam borat boleh diganti dengan HCl berlebih sehingga ammonia yang dihasilkan membentuk NH4Cl. Sementara sisa HClnya dititrasi dengan NaOH

Pada saat destilasi        :           NH3 + HClberlebih à NH4Cl + HClsisa

Pada saat titrasi                        :           HClsisa  +  NaOH  à NaCl  +  H2O

Cara Kerja:

Langkah kerja:

§  Timbang 1 g sampel yang telah dihaluskan, lalu, masukkan ke dalam labu kjeldahl.
§  Tambahkan 10 gram garam Kjeldahl (3 gr CuSO4 dan 7 gram K2SO4) dan 20 mL H2SO4 pekat, lalu panaskan dalam lemari asam hingga berhenti berasap. Teruskan pemanasan. dengan menggunakan api besar sampai mendidih dan cairan menjadi jernih
§  Lakukan pemanasan tambahan selama ±1 jam. Lalu setelah itu matikan api pemanasan dan biarkan bahan menjadi dingin.
§  Tambahkan 25 mL aquadest ke dalam labu kjeldahl berisi bahan yang sudah didinginkan.  Lalu tuangkan ke labu ukur 100 ml, tambahkan aquades lagi sampai tanda batas. Rangkai alat destilasi.
§  Ambil 25 ml larutan dari labu ukur hasil pengenceran tadi ke dalam labu deslasi dan encerkan hingga ½ bagian labu lalu tambahkan beberapa butir logam Zn kemudian pasangkan pada rangkaian alat destilasi.
§  Tambahkan 25 mL larutan NaOH 50% (w/w) (melalui still head, lalu tutup kembali), lalu mulai pemanasan.
§  Tampung destilat dalam gelas kimia /ertenmeyer berisi 25 mL larutan HCI standar 0,1 N dan indikator metil merah. Lakukan destilasi hingga semua NH3 tertampung dalam larutan HCI std. (± tertampung 75 ml)
§  Titrasi sisa HCI dengan larutan NaOH standar 0,1 N hingga TA (jingga merah).
§  Hitung kadar Nitrogen dalam sampel.

(% protein = % N x faktor)


Berikut Video Tutorial yang dapat menjadi rujukan metode tersebut. Semoga Bermanfaat....

Penentuan Kadar Protein Metode Kjedahl





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENETAPAN KARBOHIDRAT METODE LUFF SCHOORL

PENETAPAN KARBOHIDRAT METODE LUFF SCHOORL Prinsip Kerja Sebelum inversi: Gugus aldehid dari gula sederhana tersebut dioksidasi oleh Cu 2+  berlebih menjadi senyawa karboksilat. Kemudian kelebihan Cu 2+  direduksi oleh I - , I 2  yang terbentuk  direduksi oleh tiosulfat standar dengan indikator amyllum hingga TA (warna biru tepat menghilang). Setelah inversi: Sejumlah tertentu sampel diinversi dalam suasana asam dan panas. Gugus aldehid dari gula sederhana tersebut dioksidasi oleh Cu 2+  berlebih menjadi senyawa karboksilat. Kemudian kelebihan Cu 2+  direduksi oleh I - , I 2  yang terbentuk direduksi oleh tiosulfat standar dengan indikator amylum hingga TA (warna biru tepat menghilang). 1.     Tujuan Praktikum: -         Menentukan kadar gula pereduksi Menentukan kadar gula non pereduksi Menentukan kadar gula total        2. Alat dan Bahan Alat        § Boto...

KADAR AIR DALAM MAKANAN

Air mempunyai peran kristis dalam ilmu pangan sehingga sangat penting bagi seorang ahli pangan untuk mengerti seluk beluk tentang air dalam proses pangan yang dapat menjamin keberhasilan suatu produk. Fungsi air dalam pangan : 1.   Air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan 2.   Air dalam bahan makanan menentukan kesegaran dan daya tahan pangan.  Pada buah dan sayuran, kadar air yang tinggi sangat menjaga kesegaran dan daya tahannya, namun pada makanan lain seperti kerupuk, biskuit, kadar air yang tinggi justru menurunkan daya tahannya.   3.   Air dalam bahan makanan menentukan komposisi yang menentukan kualitas bahan makanan Jenis air dalam pangan : 1.   Air bebas yaitu air pada ruang-ruang antar sel dan inter granular dan pori-pori yang terdapat pada bahan.  Air dalam bentuk bebas dapat membantu terjadinya proses kerusakan bahan makanan misalnya proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik atau aktivitas serangga p...